AI dapat merancang protein baru membuka kunci bahan penyembuhan baru

Alat baru, ProteinMPNN, dijelaskan oleh sekelompok peneliti dari University of Washington dalam dua makalah yang diterbitkan di Science hari ini (tersedia di sini dan di sini), menawarkan pelengkap yang kuat untuk teknologi itu.

Makalah adalah contoh terbaru tentang bagaimana deep learning merevolusi desain protein dengan memberi para ilmuwan alat penelitian baru. Secara tradisional para peneliti merekayasa protein dengan mengutak-atik protein yang terjadi di alam, tetapi ProteinMPNN akan membuka seluruh alam semesta baru dari protein yang mungkin bagi para peneliti untuk dirancang dari awal.

“Di alam, protein pada dasarnya menyelesaikan semua masalah kehidupan, mulai dari mengumpulkan energi dari sinar matahari hingga membuat molekul. Segala sesuatu dalam biologi terjadi dari protein,” kata David Baker, salah satu ilmuwan di balik makalah dan direktur Institute for Protein Design di University of Washington.

“Mereka berevolusi selama evolusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi organisme selama evolusi. Tapi kita menghadapi masalah baru hari ini, seperti covid. Jika kita dapat merancang protein yang sebaik yang memecahkan masalah baru seperti yang berevolusi selama evolusi dalam memecahkan masalah lama, itu akan sangat, sangat kuat.”

Protein terdiri dari ratusan ribu asam amino yang dihubungkan dalam rantai panjang, yang kemudian dilipat menjadi bentuk tiga dimensi. AlphaFold membantu peneliti memprediksi struktur yang dihasilkan, menawarkan wawasan tentang bagaimana mereka akan berperilaku.

ProteinMPNN akan membantu para peneliti dengan masalah terbalik. Jika mereka sudah memikirkan struktur protein yang tepat, itu akan membantu mereka menemukan urutan asam amino yang terlipat menjadi bentuk itu. Sistem ini menggunakan jaringan saraf yang dilatih pada sejumlah besar contoh urutan asam amino, yang terlipat menjadi struktur tiga dimensi.

Tetapi peneliti juga perlu memecahkan masalah lain. Untuk merancang protein yang mengatasi masalah dunia nyata, seperti enzim baru yang mencerna plastik, pertama-tama mereka harus mencari tahu tulang punggung protein apa yang memiliki fungsi itu.

Untuk melakukan itu, para peneliti di lab Baker menggunakan dua metode pembelajaran mesin, yang dirinci dalam sebuah artikel di Science Juli lalu, yang oleh tim disebut “halusinasi terbatas” dan “dalam melukis.”

ancaman siber
Teknologi

Mengenal Berbagai Ancaman Siber Modern

Di era digital yang terus berkembang pesat, ancaman siber menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh individu, perusahaan, dan pemerintah. Penggunaan teknologi yang semakin meluas serta ketergantungan pada internet, menciptakan celah bagi berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengeksploitasi kelemahan sistem keamanan. Ancaman ini tidak hanya dapat mengancam kerahasiaan informasi pribadi tetapi juga […]

Selengkapnya
Dampak Digitalisasi pada Bisnis
Teknologi

Dampak Digitalisasi pada Bisnis di Era Modern

Di era modern, teknologi digital telah menjadi penggerak utama perubahan di berbagai sektor industri. Digitalisasi bukan hanya sekadar tren, melainkan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin kompetitif. Artikel ini akan membahas secara mendalam Dampak Digitalisasi pada Bisnis serta mengungkapkan peluang, tantangan, dan solusi strategis […]

Selengkapnya
bioteknologi dan kesehatan
Teknologi

Bioteknologi: Masa Depan Kesehatan yang Inovatif

Di era modern ini, bioteknologi dan kesehatan menjadi dua bidang yang semakin berkaitan erat. Bioteknologi, sebagai cabang ilmu yang mengintegrasikan biologi dengan teknologi, menawarkan berbagai solusi inovatif untuk tantangan kesehatan global. Dari pengembangan obat-obatan yang lebih efektif hingga teknik penyembuhan yang lebih canggih, potensi bioteknologi dalam meningkatkan kualitas hidup manusia sangatlah besar. Artikel ini akan […]

Selengkapnya