Provinsi Lampung Fokuskan Pembangunan Infrastruktur Untuk Menunjang Pembangunan Ekonomi

Lampung

Mengacu kepada RPJMD 2014-2019 fokus Pembangunan di Provinsi Lampung yakni Pembangunan Infrastruktur untuk menunjang Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. Selama 2 tahun kepemimpinan Ridho Ficardo-Bachtiar Basri telah menunjukkan kemajuan yang positif antara lain ditengah tren penurunan pertumbuhan ekonomi global dan nasional pada tahun 2015.Provinsi Lampung justru tumbuh sebesar 5,13% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4, 79%. Demikian disampaikan Kepala Bappeda Lampung Taufik Hidayat kepada Kepala Dinas Kominfo Prov. Lampung Sumarju Saeni pada hari jumat (10/6) ruang kerjanya.

Sedang angka inflasi pada tahun 2014 sebesar 8, 06% menurun pada tahun 2015 sebesar 4,65%. Surplus nilai perdagangan tahun 2014 sebesar 455,3 juta USdolar meningkat menjadi 1.487,6 juta USdolar. Distribusi Pendapatan (Index Gini Ratio) lebihmembaik pada tahun 2015 yakni sebesar 0, 33 dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 0, 35.

Taufik menambahkan sesuatu yang membanggakan bahwa terjadi penurunan angka kemiskinan dari 14,35% pada tahun 2014 menurun menjadi 13,53% pada tahun 2015 sehingga naik peringkat dari posisi ke 3 berubah ke peringkat 4 sehingga diatas Provinsi NAD, Bengkulu dan Sumsel.

Menurut Sumarju Pencapaian peningkatan dan perbaikan indikator sosial dan ekonomi tersebut merupakan hasil kerjasama dan keterpaduan program pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Karena sesungguhnya program Pemprov tidak dapat berdiri sendiri namun harus didukung oleh Pemkab/kota juga tentu saja perlu dukungan dari Pemerintah Pusat.

Menurut Taufik total Fiskal Daerah Lampung th 2016 hanya sebesar 29 Trilyun itupun terdiri dari dana APBN yang berada di lembaga vertikal di Lampung, Dekonsentrasi, APBD Provinsi dan APBD Kab/Kota. Dengan kemampuan fiskal yang relatif kecil dibandingkan dengan provinsi lain sangat sulit bagi Lampung untuk mengejar ketertinggalan; oleh karena itu sangat diperlukan dukungan program strategis dari pemerintah pusat. Sebagai salah satu upaya agar mendapat dukungan baik program maupun pembiayaan dari pemerintah pusat, telah tersusun tahapan skala prioritas program yaitu:

a. Pembangunan jalan tol dan konektifitas dgn jalan lintas Lampung.

b.Pengembangan bandara Radin Inten dan Pekon Serai serta Bandara Untung Subroto sebagai bandara komersil,

c. Kawasan Industri untuk memanfatkan jalan tol

d.Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Pesisir Barat dan Lampung Selatan,

e.Pembangunan dermaga sungai di pantai timur terkoneksi dengan tol laut,

f. Pengembangan jalur perkeretaapian termasuk transportasi dari Bandara Radin Inten II ke Bandar Lampung.

Inisiasi Pemprov Lampung yang disetujui oleh Pemerintah Pusat antara lain;
Pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang dibiayai oleh APBN dan BUMN diawali juga adanya inisiasi dan komitmen Pemprov Lampung untuk menfasilitasi proses pembebasan lahan, ternyata lebih cepat yang diperkirakan dan sebagai contoh provinsi lainnya. Peningkatan status Bandara Radin Inten II Sebagai bandara internasional diperlukan perpanjangan landasan pacu seluas 125 ha dengan alokasi biaya APBD Provinsi Rp.47,05 M pada th 2015 dan 43, 396M pada tahun 2016.

Bandara Pekon Serai di Pesisir Barat untuk mendukung kawasan wisata di Pesisir Barat pada tahun 2017 sudah dapat melayani penerbangan pesawat ATR dari Jakarta-Pekon Serai dan kota kota lain di Sumatra. Perpanjangan landasan pacunya menggunakan dana APBN Kementerian Perhubungan. Sedang infrastruktur penunjang dan jalan masuk menuju lokasi bandara dibiayai melalui APBD Provinsi Lampung. Demikian Taufik membeberkan.

Masih menurut Taufik disampaikan bahwa kemampuan APBD Provinsi tahun 2016 sebesar 5, 3 T namun yang dapat dialokasikan untuk pembangunan tidak lebih dari 1,5 T. Dengan skala prioritas untuk perbaikan infrastruktur jalan dan infrasturtur pertanian (irigasi) oleh karena itu untuk mencapai percepatan infrastruktur tersebut sangat diperlukan dukungan dari pemerintah pusat.

Pada tahun 2015 hampir 1 T untuk pembangunan/perbaikan jalan dan pada tahun 2016 sebesar 600 M sehingga berhasil meningkatkan kondisi jalan mantap pada tahun 2015 dan target 75% pada akhir th 2016. Sedang jaringan irigasi pada tahun 2016 melalui APBD Provinsi dialokasikan dana sebanyak 200 M dengan luas areal 16640 Ha. Hal tersebut sejalan dengan ditetapkannya target produksi Gabah Kering Giling (GKG) dari 3, 3 juta ton pada tahun 2014 menjadi 4, 3 juta ton pada tahun 2016 (kenaikan 1 Juta)

Dibidang Kesehatan telah dinyatakan bahwa derajat kesehatan penduduk Lampung semakin membaik yang dibuktikan dengan Angka Harapan Hidup (AHH) pada tahun 2014 mencapai 69, 66 tahun sedang pada tahun 2015 menjadi 70 tahun. Angka Kematian bayi (AKB) per 1000 lahir hidup dari 5, 94 tahun 2014 menjadi 4, 88 pada tahun 2015. Sedang Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015 sebanyak 146/100. 000 keahiran hidup sedang Nasional 306/100. 000. Prevalensi Balita kurang gizi pada tahun 2014 sebesar 18., 80 menurun 15, 64 pada tahun 2015.

Pada tahun 2015 akses dan kualitas pelayanan kesehatan juga ditingkatkan yakni dengan operasional 2 unit mobil keliling (mobile ckinik) untuk daerah yang mengalami kesulitan kesehatan juga penambahan 132 orang Dokter PTT.

RSU Abdoel Moeloek diharapkan sebagai rujukan terakhir pada tahun 2015 telah dibangun gedung Rawat Inap Pelayanan Kebidanan, Labiratorium, pengembangan ruang NICU sedang pada tahun 2016 disamping pembangunan juga rehabilitasi gedung Perawatan, Pelayanan Administrasi. Untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yakni dengan peningkatan sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan yang memadai.

Dibidang Pendidikan juga mengalami peningkatan antara lain angka melek huruf pada tahun 2014 sebanyak 95, 60% pada tahun 2015 sebanyak 99, 88%. Rata rata lama sekolah pada tahun 2014 sebanyak 7, 48 menjadi 7,5 pada tahun 2015. Program Lampung Mengajar sebagai salah satu upaya pemerataan tenaga pendidik khususnya didaerah pinggiran. Peningkatan kualitas dan kesejahteraan dosrn ITERA. Pada Tahun Ajaran 2015/2016 telah menerima mahasiswa melalui penerimaan mahasiswa baru baik SBMPTN maupun SNMPTN dengan jumlah mahasiswa sebanyak 200 orang. Demikian Kepala Bappeda Lampung menjabarkan secra rinci kepada Kadis Kominfo Provinsi Lampung.

Infrastruktur Transportasi Publik
Infrastruktur

Revitalisasi Infrastruktur Transportasi Publik

Infrastruktur Transportasi Publik merupakan salah satu pilar fundamental dalam pengembangan kota yang berkelanjutan dan berfungsi efisien. Sistem transportasi publik yang baik tidak hanya meningkatkan mobilitas warga tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kota besar di seluruh dunia menghadapi tantangan terkait infrastruktur transportasi publik, mulai dari kepadatan yang meningkat hingga […]

Selengkapnya
Infrastruktur Indonesia dalam Sorotan
Infrastruktur

Membongkar Keberlanjutan: Infrastruktur Indonesia dalam Sorotan

Infrastruktur Indonesia dalam Sorotan : Sebagai pemandangan caleidoskop dari perkembangan modern, satu kata menjadi titik penentu, merajut kemajuan dan konektivitas bersama — Infrastruktur. Sebagai jantung detak pertumbuhan suatu bangsa, Indonesia berada di persimpangan inovasi dan kebutuhan, membentuk narasi yang ditandai oleh lanskap infrastruktur yang rumit. Mendefinisikan Infrastruktur: Suatu Karya Seni Kemajuan Infrastruktur, dalam konteks Indonesia, […]

Selengkapnya
Kemajuan Indonesia
Infrastruktur

Infrastruktur Pembangunan Pilar Kemajuan Indonesia

Kemajuan Indonesia Infrastruktur Pembangunan adalah fondasi bagi kemajuan dan perkembangan suatu negara. Di Indonesia, upaya untuk memperkuat infrastruktur telah menjadi prioritas utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Artikel ini akan menyajikan tinjauan mendalam tentang peran krusial Infrastruktur Pembangunan dalam konteks Indonesia, serta implikasinya terhadap pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan. Definisi […]

Selengkapnya