Financial Freedom Kemerdekaan finansial atau financial freedom menjadi keinginan banyak anak muda saat ini. Berikut tujuh tips cerdas uang yang bisa di terapkan untuk mencapainya. Certified Financial Planner Dani Rachmat mengatakan financial freedom menjadi impian banyak orang saat ini. “Mereka yang sudah merdeka secara financial bukan berarti tidak lagi bekerja, tapi dia bebas bisa melakukan pekerjaan apapun tanpa mendapatkan tekanan.
Individu yang belum merdeka secara finansial.
Akan bekerja penuh tekanan dan bekerja karena kebutuhan finansial yang belum tercukupi. “Harapannya, setelah mencapai financial freedom, dia bisa melakukan apapun yang dia mau. Punya aset yang bisa menjadikan passive income sesuai kebutuhannya.
7 Hal Agar Financial Freedom Tercapai
1. Pintar mengatur pendapatan secara specific. Measurable. Achievable. Realistic. Dan timely.
Ada strategi alokasi pendapatan yang bisa digunakan, yakni 50:30:20. Setelah mendapatkan income seperti gaji bulanan, 50 persen bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam sebulan. Kemudian, 30 persen untuk keinginan, lalu 20 persen untuk investasi.
2. perencanaan secara jangka panjang dan lakukan penyesuaian seiring berjalannya waktu.
Untuk mencapai financial freedom, bisa merencanakan keuangan berdasarkan jangka waktu tertentu. Misalnya, dalam jangka waktu 25 tahun atau dia ingin bekerja sampai usia 40 tahun, mesti di pikirkan butuh berapa alokasi uang untuk financial freedom.
3. menyiapkan dana darurat.
“Karena dalam bekerja kan kita tidak terus-menerus lancar. Seperti ketika pandemi Covid-19 yang membuat orang selama dua tahun berhenti bekerja,” katanya. Dana darurat yang dibutuhkan idealnya adalah 12 kali gaji.
4. berinvestasi dengan mengecek profil risiko.
“Harus tahu profil risiko kelas aset investasi yang di pilih. Misalnya, saya pengennya aset yang cepet naik, walaupun risikonya besar, itu bisa di ambil,” katanya. Ada juga sejumlah investasi yang bisa diambil dengan profil risiko rendah, misalnya deposito dan reksadana.
5. Pintar memanfaatkan berbagai tabungan.
Ada berbagai jenis tabungan, seperti tabungan untuk transaksi, tabungan untuk investasi, dan tabungan untuk rencana masa depan yang bisa di sesuaikan dengan kebutuhan, agar dananya tidak bocor ke mana-mana. “Jadi, kalau mau healing jangan pakai fasilitas cicilan (paylater). Tapi sisihkan duitnya lewat tabungan itu.
6. pintar mengelola belanja.
Ia menyarankan agar tidak tergoda diskon saat festival belanja. “Jadi, belanja harus sesuai kebutuhan. Kekurangan dalam berbelanja mestinya di tutupi dengan tidak memanfaatkan fasilitas paylater atau pinjaman online (pinjol), tapi tutupi dengan berhemat atau meningkatkan income lagi.
7. memaksimalkan return investasi.
Sebab, banyak yang suka lupa mengecek return atas investasinya. Padahal, kalau rajin mengecek, return dari investasi itu bisa di manfaatkan untuk investasi di kelas aset lain yang agresif. “Misalnya dia dapat bunga dari obligasi, bisa di pakai lagi untuk tingkatkan aset dengan beli investasi lain yang lebih agresif.