Penerbitan obligasi AT-1 bank kemungkinan akan turun menjadi Rs 20.000

Penerbitan obligasi Tier-1 Tambahan (AT-1) oleh bank kemungkinan akan berkurang lebih dari setengahnya menjadi Rs 20.000 crore fiskal ini dibandingkan dengan jumlah tertinggi sepanjang masa Rs 42.800 crore yang dibangkitkan di FY22, kata sebuah laporan. Obligasi AT-1 adalah instrumen utang tanpa tanggal jatuh tempo terminal.

Di FY22, sebagian besar dana yang dikumpulkan melalui instrumen tersebut adalah untuk membiayai kembali penerbitan obligasi yang dilakukan di FY17, kata Icra Ratings dalam laporannya pada hari Senin.

Sebagian besar obligasi memiliki opsi beli pada tahun kelima, yang mengakibatkan lonjakan signifikan dalam penerbitan baru yang pada dasarnya untuk membiayai kembali kewajiban sebelumnya.

Penerbitan di FY17 mencapai Rs 32.100 crore untuk bank-bank milik negara dan Rs 10.900 crore untuk pemberi pinjaman sektor swasta. Pada FY18, jumlahnya masing-masing mencapai Rs 10.900 crore dan Rs 23.500 crore.

Menurut laporan tersebut, pemberi pinjaman telah membiayai kembali obligasi FY18 karena suku bunga yang lebih rendah di FY22.

Pemberi pinjaman telah mengumpulkan Rs 5.320 crore dari instrumen dalam empat bulan pertama FY23.

Sebagai bersih dari penawaran dan penebusan baru antara April dan Juli 2022, obligasi AT-1 yang beredar pada 31 Juli adalah Rs 1,02 lakh crore dan diperkirakan akan menyentuh Rs 1,1 lakh crore pada 31 Maret 2023, kata laporan itu.

Wakil Presiden lembaga pemeringkat Anil Gupta mengatakan sebagian besar Rs 20.100 crore dari penerbitan baru akan berasal dari pemberi pinjaman milik negara untuk mendorong aspirasi pertumbuhan mereka sementara bank sektor swasta akan “sederhana” tergantung pada peluang pasar.

Di sisi permintaan, investor juga lebih tertarik untuk bertaruh pada obligasi AT-1 sekarang, didorong oleh peningkatan posisi keuangan bank sektor publik.

Imbal hasil obligasi AT-1 yang baru-baru ini diterbitkan oleh bank publik berkisar antara 8 hingga 8,75 persen dibandingkan dengan 7,25 persen pada obligasi pemerintah lima tahun dan 7,55 persen pada obligasi korporasi AAA lima tahun, kata laporan itu. PTI AA RAM

franchise bisnis
Bisnis

Pilihan Franchise Bisnis Terbaik untuk Pemula

Memulai bisnis dari nol sering kali menjadi tantangan yang besar bagi pemula. Selain keterbatasan pengalaman, kebanyakan pengusaha pemula juga menghadapi keterbatasan dalam hal pengetahuan pasar, manajemen operasional, dan strategi pemasaran yang efektif. Di sinilah konsep franchise bisnis menjadi alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin membangun usaha dengan risiko lebih rendah. Apa Itu Franchise Bisnis? […]

Selengkapnya
manajemen bisnis
Bisnis

Kunci Sukses Manajemen Bisnis untuk Pertumbuhan Optimal

Dalam era persaingan global yang semakin ketat, manajemen bisnis yang baik menjadi faktor penentu bagi keberhasilan perusahaan. Manajemen yang efektif tidak hanya memastikan kelangsungan bisnis, tetapi juga menjadi kunci bagi pertumbuhan optimal. Dalam konteks ini, strategi manajemen yang solid harus mencakup pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, operasi, serta inovasi dalam merespons perubahan pasar yang dinamis. […]

Selengkapnya
Pelatihan dan Pengembangan Diri
Bisnis

Pentingnya Pelatihan untuk Pengembangan Diri dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, kemampuan untuk beradaptasi dan meningkatkan kompetensi menjadi krusial. Pelatihan dan Pengembangan Diri merupakan salah satu pilar utama yang mendukung keberhasilan individu dalam lingkungan profesional. Tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter dan mentalitas yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di era modern ini. 1. Definisi Pelatihan dan Pengembangan […]

Selengkapnya