Jika Anda adalah seorang pebisnis dan tiba-tiba komputer anda rusak sedangkan terdapat data penting perusahaan di dalamnya, seperti laporan keuangan hingga daftar email calon pelanggan, pasti akan kesulitan jika harus mengumpulkan data kembali dari awal. Belum lagi, jika harus mengganti perangkat memindahkannya secara manual, tentu ini akan memakan banyak waktu dan energi.
Oleh karena itu, rombaklah cara lawas menyimpan data dengan beralih ke server cloud milik neuCentrIX, yaitu neuCloud. Bagi yang belum tahu, server cloud adalah ruang virtual yang memungkinkan Anda menyimpan, membuat cadangan data, hingga mengolah data di mana saja secara praktis.
Sebagai server virtual, Cloud server berjalan di lingkungan cloud computing di sebuah data center. Cloud computing merupakan teknologi untuk menyimpan hingga mengolah data menggunakan sumber daya internet. Ibarat awan, seluruh data yang Anda simpan tersimpan dalam ruang virtual di internet. Bukan lagi hanya di alat penyimpanan fisik seperti flashdisk, memori komputer, ataupun DVD.
Cara kerja cloud server bisa diumpamakan sesederhana memakai tangki air. Saat Anda mau menyiram tanaman, alih-alih menimba air dari sumur, Anda bisa langsung melihat kebutuhan dan mengalirkan air sebutuhnya.
Jika dianalogikan, Anda bisa membayangkan sebuah tangki adalah server virtual, sedangkan air di dalamnya berisi data dan program. Untuk mengalirkan air ke keran, Anda butuh pipa alias internet. Dengan adanya pipa “internet” tersebut, Anda bebas menggunakan seluruh sumber daya yang tersimpan di server virtual. Canggihnya lagi, “pipa” tersebut mampu menyambungkan Anda dengan berbagai tangki di seluruh dunia. Jadi, Anda bisa mengakses tangki apa pun, di mana pun. Menariknya lagi, cloud server memungkinkan Anda menggabungkan beberapa tangki air menjadi satu. Jadi boleh dibilang, Anda akan memiliki sumber daya tanpa batas.
Secara garis besar, berikut fungsi cloud server:
- Sebagai ruang penyimpanan data personal, data aplikasi, hingga data web hosting;
- Penyimpanan berbagai aplikasi dan hosting, sehingga tidak ada memori hardware yang Anda gunakan.
Karena tidak seperti ruang penyimpanan fisik, penggunaan server virtual jauh lebih simpel. Sebab Anda dapat mengaksesnya kapan pun, dengan perangkat apa pun (desktop, mobile, tablet). Jadi, ketika suatu waktu laptop kantor ketinggalan di rumah padahal Anda harus presentasi di rapat yang sebentar lagi mulai, Anda tidak perlu repot-repot pulang ke rumahuntuk mengambilnya. Cukup gunakan laptop kantor ato teman yang tersedia di tempat terdekat, sambungkan ke internet, kemudian masuk ke akun platform (email, drive, dsb) yang Anda pakai. Kemudian, Anda tinggal menarik datanya dari cloud server. Cara yang praktis, bukan?
Cloud server atau cloud computing memiliki beberapa jenis. Ini dia jenis-jenis server cloud:
- Public cloud, yaitu model cloud computing yang berisi seluruh informasi yang dapat diakses oleh publik. Misalnya: YouTube, Instagram, dll;
- Cloud komunitas atau community cloud, merupakan server virtual yang pengelolaannya dilakukan secara internal dan aksesnya hanya terbuka bagi organisasi terbatas, misalnya untuk dua perusahaan yang punya perjanjian khusus
- Private cloud, yaitu cloud server yang hanya bisa diakses oleh orang-orang internal saja. Biasanya tingkat keamanan private cloud jauh lebih ketat daripada model cloud computing lainnya. Contoh: Cloud Hosting, Cloud VPS;
- Hybrid cloud, yakni kombinasi public cloud dengan private cloud. Artinya, di dalamnya ada informasi yang bisa diakses secara umum, dan ada yang hanya bisa diakses oleh internal perusahaan.
Dari sekian banyak jenis cloud server, private cloud seperti virtual private server (VPS) dan Cloud Hosting memang yang cukup sering digunakan, khususnya oleh perusahaan yang membutuhkan tingkat keamanan yang paripurna dan mumpuni untuk semua aliran informasi dalam bisnisnya.
