3 Alasan Tidak Enak Badan : Pengalaman mabuk naik pesawat mungkin tidak selalu di alami semua orang. Beberapa orang mungkin baru pertama kali merasakan sensasi naik pesawat kemudian kaget dengan rasa tidak enak badan yang datang secara tiba-tiba. Perasaan tidak nyaman ini pasti akan sangat mengganggu, apalagi jika harus menempuh perjalanan panjang.
Tidak enak badan selama terbang ini sebenarnya memiliki dasar ilmiah yang bisa di jelaskan dan sangat wajar terjadi. Lalu apa saja sebenarnya alasan tidak enak badan selama perjalanan naik pesawat dan bentuk ketidaknyamanan seperti apa yang mungkin di alami.
1. Pesawat memiliki kadar oksigen yang lebih rendah
Saat pesawat terbang di udara, udara yang mengalir melalui mesin akan di sedot masuk. Kemudian mengalami proses kompresi terlebih dahulu kemudian diproses pendinginan, penyaringan, dan baru di pompa ke dalam kabin. Namun, semakin tinggi pesawat naik ke udara, semakin sedikit jumlah oksigennya, ketika udara itu disedot ke dalam kabin, secara alami tubuh juga akan menghirup udara dengan oksigen yang lebih sedikit, kurangnya oksigen yang diterima tubuh seringkali membuat kamu merasa pusing, mual hingga muntah.
2. Tekanan udara dan ketinggian yang berbeda
Tekanan udara saat di angkasa sangat tinggi dan hal ini dapat membuatmu merasa pening, selain karena jumlah oksigen yang sedikit. Ketinggian yang mencapai ribuan kaki di atas udara mampu menekan udara di dalam telinga. Tekanan udara ini bisa sangat berpengaruh pada kestabilan sirkulasi darah dan cukup berbahaya untuk kamu yang memiliki riwayat penyakit jantung. Itulah mengapa cukup banyak persyaratan keamanan dan keselamatan yang perlu dipenuhi penumpang sebelum diperbolehkan naik pesawat.
3. Persepsi yang tak sama pada sistem saraf
Gejala mabuk perjalanan muncul ketika sistem saraf pusat menerima pesan yang bertentangan dari sistem sensorik seperti telinga bagian dalam, mata, reseptor tekanan kulit, dan reseptor sensorik otot dan sendi. Sebagai contoh, jika kamu duduk di kursi pesawat bagian dalam tidak melihat ke luar jendela, telinga bagian dalam merasakan gerakan ke atas, ke bawah, ke kiri dan ke kanan, tetapi mata tetap melihat pemandangan yang statis, seolah-olah tidak bergerak sama sekali. Konflik persepsi sistem saraf inilah yang juga mampu menimbulkan mual, pusing dan muntah.